Download Tutorial Lengkap (PDF 2,231 KB)
MERAKIT CESSNA 182 SKYLANE 46
PERAKITAN SAYAP
Rekatkan rib-rib sayap pada tulang utama (spar) yang kita atur jarak dan posisinya di atas gambar rencana (plan 1:1). Pergunakan lem CA untuk perekatan ini.
Di bagian depan kita rekatkan Leading edge dari balsa 8x12 mm serta di bagian belakang kita rekatkan Trailing edge dari balsa 10x10mm. Pastikan spar masuk ke celah yang terdapat pada rib sedemikian sehingga permukaan luarnya nanti tidak menonjol dibandingkan permukaan rib sayap di sekitarnya, sehingga secara aerodinamis dapat dikatakan permukaannya streamline.
Pasangkan web-web sayap dari balsa 2 mm diantara rib-rib sayap. Rekatkan web pada spar atas dan bawah dengan lem CA. Pada bagian tepi sayap kiri dan kanan kita rekatkan wing tip yang sesuai. Upayakan agar penyambungan ini cukup rapi dan tidak menimbulkan penonjolan ataupun cekungan yang tidak berarti, agar hasilnya tetap streamline.
Pada sisi atas dan bawah sayap tengah, lapiskan balsa 1.5mm pada permukaan di atas dan bawah 3-4 rib yang paling tengah. Potonglah sisi depan rib dan cover sehingga masuk ke celah yang ada pada badan pesawat.
Pasangkan aileron dengan engsel dari nilon atau plastik mika. Buatlah lubang untuk servo penggerak aileron di sisi bawah sayap. Rekatkan dudukan servo dari tripleks pada pelapis balsa di lubang tersebut.
PENYAMBUNGAN SAYAP
Sayap Pesawat model Cessna 182 Skylane 46 Trainer terdiri atas 2 bagian yaitu sayap kanan dan sayap kiri. Keduanya perlu disambung di bagian tengah dengan central joiner yang telah disediakan.
Oleskan lem epoxi yang sudah dicampur 1:1 ke Central Joiner, lubang spar dan rib-rib sayap tengah yang saling berhadapan sehingga hasilnya akan diperoleh sayap yang kokoh, rapi, lurus, tidak twist dan tidak mudah patah.
Selanjutnya 2 buah Dowel kayu sebagai pegangan sayap pada badan perlu direkatkan juga dengan lem epoxi di lubang yang telah tersedia di Web Sayap kiri dan kanan hingga menembus Central Joiner dan Web bagian belakang Spar sayap.
PEMASANGAN EKOR
Ekor pesawat Cessna 182 Skylane 46 terdiri atas ekor horizontal yang dilengkapi dengan kemudi naik (elevator) dan ekor vertikal yang dilengkapi dengan kemudi belok (rudder).
Pasangkan ekor horizontal (stabilo) pesawat yang sudah dicover dengan film ke bagian belakang badan dengan lem Epoxi. Dengan pisau cutter bukalah film yang melapisi ekor yang akan direkatkan ke badan.


Pastikan bahwa ekor ini sejajar dengan bidang sayap atau dudukan sayap pada badan. Campurkan Lem Epoxy dengan perbandingan 1 : 1.


Lapiskan Epoxi yang sudah dicampur secara merata ke permukaan bawah ekor horizontal dan ke dudukan ekor di badan bagian belakang. Ekor Vertikal (Fin) harus dilem dengan epoxi pada ekor horizontal dan posisinya tegak lurus.
Dorsal Fin direkatkan di depannya.
Kemudi naik atau elevator dipasangkan pada ekor horizontal dengan merekatkan engsel ke celah yang dibuat pada ekor tersebut dengan epoxi. Pastikan bahwa tidak ada lem epoxy yang mengenai as engsel sehingga menyebabkan engsel terkunci dan tidak dapat berputar dengan lancar.


Dalam kondisi engsel yang terpasang, celah antara kemudi naik (elevator) dengan ekor horizontal janganlah melebihi 1 mm. Kemudi belok (rudder) direkatkan dengan cara yang sama.
PEMASANGAN RODA PENDARAT
Tangkai roda pendarat utama sebanyak dua buah dari plat dural 3 mm dipasangkan pada posisi yang diinginkan di sisi bawah badan. Dudukan roda pendarat dari kayu keras sudah disiapkan dan pergunakan obeng panjang serta 8 buah baut dan mur 3 mm untuk menguncinya dengan kuat tangkai roda sehingga tidak mudah bergerak atau terlepas.


Roda depan atau Nose Gear dipasangkan pada Firewall di badan bagian depan tepat di bawah dudukan engine dan tangkai kemudinya dihubungkan ke servo penggerak kemudi belok atau rudder.
ALIGNMENT
Seluruh komponen pesawat yaitu sayap, ekor horizontal dan ekor vertikal harus dipasang dengan tepat pada badan, demikian juga dengan engine dan propellernya. Proses pengukuran posisi sayap, ekor, engine dan roda pendarat pada badan disebut alignment.
Proses pemasangan sayap dan ekor yang baik akan membuat pesawat menjadi mudah diterbangkan dengan tingkat pengendalian yang predictable, khususnya jika bidang bidang simetri seperti sayap kiri dan kanan dan juga ekor kiri dan kanan terpasang dengan tepat.
Bersambung ...